Sabtu, 31 Januari 2009
PENDAPAT
Menurut Saya sendiri secara pribadi. merokok itu sangat haram karena merokok mengandung bahan - bahan yang membuat haram, dan membuat orang ketagihan.dari pengamatan saya 80% seorang cowok itu merokok,tapi coba deh dinalar secara logika apa merokok itu menguntungkan???malah menjadi merugikan seseorang itu, karena sedikit demi sedikit orang itu akan mungurangi umurnya sendiri karena banyak yang ditimbulkan oleh merokok itu, selain itu merokok itu juga merugikan diri kita sendiri, dari pada buat untuk merokok mending ditabung aja, iya kan?? terus apabila orang yang ada dideket kita sedang merokok dan kita gak suka pasti orang tersebut akan dijauhkan oleh orang-orang yang gak suka bau asap rokok itu.
LINGKUNGAN ALAM
Hutan Kota Tingkatkan Kualitas Lingkungan
Oleh A Jauhari
Hutan kota memiliki peran sangat penting, terutama dalam meningkatkan kualitas lingkungan hidup perkotaan sehingga menjadi lebih nyaman, segar, indah dan bersih. Selain itu, hutan kota juga dapat menciptakan keserasian lingkungan alam dan lingkungan binaan yang berguna bagi kepentingan kesejahteraan masyarakat perkotaan.
Pemerintah terhitung sejak November 2002 telah mewajibkan kepada seluruh penyelenggara pemerintahan kota dan kabupaten membuka sedikitnya 10% atau minimal 0,25 ha dari luas areal wilayahnya untuk dijadikan hutan kota. Ketentuan tersebut tercantum dalam Peraturan Pemerintah (PP) No 63 Tahun 2002 tentang Hutan Kota yang ditetapkan pada tanggal 12 November 2002. Peraturan Pemerintah ini dimasudkan guna memberikan kepastian hukum bagi pembangunan hutan kota.
Berdasarkan peraturan di atas, pembiayaan pembangunan hutan kota dibebankan kepada APBD (Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah) dan dilaksanakan oleh pemerintah kotamadya atau kabupaten. Pembangunan hutan kota merupakan bagian dari rencana tata ruang wilayah perkotaan yang disusun berdasarkan kajian aspek teknis, ekologis, ekonomi, sosial dan budaya.
Pembangunan hutan kota dimaksudkan untuk dapat menjaga kelestarian, keserasian, dan keseimbangan ekosistem perkotaan yang meliputi unsur lingkungan dan sosial budaya. Sesuai dengan tujuannya, pembangunan hutan kota lebih ditekankan pada fungsinya untuk memperbaiki dan menjaga iklim mikro, nilai estetika, peresapan air, menciptakan keseimbangan dan keserasian lingkungan fisik kota. Selain itu, pembangunan hutan kota juga dimaksudkan untuk mendukung pelestarian keanekaragaman hayati.
Dengan meningkatnya kualitas lingkungan perkotaan akan memberikan kenyamanan serta kesejahteraan bagi masyarakat. Dengan meningkatnya kualitas lingkungan perkotaan akan meningkatkan kualitas kesehatan, meningkatkan produktivitas, dan akhirnya dapat meningkatkan penghasilan dan kesejahteraan masyarakat.
Lingkungan Perkotaan
Kegiatan masyarakat perkotaan mempunyai kecenderungan menurunkan kualitas lingkungan hidup, yang pada akhirnya dapat menurunkan kesejahteraan mereka. Telah terlihat adanya kecenderungan kegiatan masyarakat meminimalkan ruang terbuka hijau serta menghilangkan wajah alami perkotaan yang digantikan dengan lingkungan buatan.
Ruang terbuka hijau di perkotaan yang berperan penting dalam menjaga dan meningkatkan kualitas lingkungan serta membuat lingkungan menjadi sejuk dan segar telah banyak digantikan oleh bangunan beton. Kenyataan tersebut telah merubah suasana lingkungan alami yang sehat menjadi suasana lingkungan yang formal dan serba keras.
Berkurangnya ruang terbuka hijau di perkotaan menyebabkan menurunnya kualitas lingkungan yang ditandai dengan meningkatnya suhu udara, penurunan air tanah, banjir atau penggenangan, penurunan permukaan tanah, instrusi air laut, abrasi pantai dan sebagainya. Suasana kota yang tidak menyenangkan tersebut membuat masyarakat perkotaan menjadi tidak nyaman tinggal di dalam kota serta menghambat produktivitas masyarakat.
Kegiatan ekonomis masyarakat perkotaan memang dapat menghasilkan peningkatan kesejahteraan, namun di sisi lain kegiatan ekonomis tersebut masih banyak menimbulkan dampak negatif terhadap lingkungan. Terutama dilihat dari aspek tata ruang kota, kegiatan ekonomis masyarakat perkotaan cenderung mengurangi ruang terbuka hijau yang berfungsi menjaga keseimbangan ekosistem kota.
Berkaitan dengan hal di atas, keberadaan hutan kota menjadi sangat penting dan sangat diperlukan untuk meningkatkan kualitas lingkungan perkotaan. Menurut Fukuara (1987), hutan kota merupakan kumpulan tumbuhan berkayu di wilayah perkotaan yang memberikan manfaat besar dalam kegunaan perlindungan, estetika, rekreasi dan kegunaan khusus lainnya.
Hutan kota sebenarnya merupakan bagian program ruang terbuka hijau yang dinyatakan sebagai ruang dalam kota atau wilayah yang lebih luas, baik dalam bentuk membulat maupun dalam bentuk memanjang atau jalur di mana dalam penggunaannya lebih bersifat terbuka yang pada dasarnya tanpa bangunan. (Instruksi Mendagri No 14 Tahun 1988). Pelaksanaan program pengembangan ruang terbuka hijau dilakukan dengan pengisian hijau tumbuhan secara alamiah ataupun tanaman budidaya.
Kualitas Lingkungan
Hutan kota mempunyai peranan sangat penting dalam meningkatkan kualitas lingkungan hidup perkotaan. Menurut Nugraheni PH dan Sri Hastuti (1999), hutan kota mempunyai 24 peranan penting dalam meningkatkan kualitas lingkungan hidup perkotaan.
1. Hutan kota sebagai identitas kota. Jenis tanaman dan he-
wan yang merupakan simbol atau lambang suatu kota dapat
dikoleksi pada areal hutan kota.
2. Hutan kota berperan dalam pelestarian keanekaragaman ha-
yati plasma nutfah. Plasma nutfah merupakan bahan baku
keanekaragaman hayati yang penting untuk pembangunan di
masa depan terutama di bidang pangan, sandang, pangan
dan obat-obatan.
3. Hutan kota berperan sebagai penahan dan penyaring parti-
tikel padat dari udara. Dengan adanya hutan kota parti
kel padat yang tersuspensi pada lapisan biosfer
bumi akan dapat dibersihkan oleh tajuk pohon melalui
proses jerapan dan serapan.
4. Hutan kota berperan sebagai penyerap dan penjerap parti
kel timbal. Sebagaimana diketahui pencemaran udara di
perkotaan antara lain disebabkan oleh pembakaran bensin
yang mengandung timbal. Sejumlah tanaman seperti damar,
mahoni, pala, asam lindi dan johar diketahui mampu
menurunkan kandungan timbal di udara.
5. Hutan kota berperan sebagai penyerap dan penjerap debu
semen. Sebagaimana diketahui, laju pembangunan di perko
taan sangat tinggi yang antara lain menimbulkan dampak
negatif berupa polusi debu semen. Hasil penelitian
menunjukkan sejumlah tanaman seperti mahoni, tanjung,
kenari, meranti merah dan kayu hitam mampu menjerap
(adsorpsi) dan menyerap (absorpsi) debu semen.
6. Hutan kota sebagai peredam kebisingan. Kepadatan kenda-
raan bermotor di perkotaan dapat menimbulkan kebisingan
yang sangat mengganggu, terutama bagi masyarakat yang
tinggal di sekitar jalan raya. Dengan menanam berbagai
jenis tanaman dalam berbagai strata yang cukup rapat dan
tinggi di pinggir jalan raya atau di tengah sebagai
pembatas jalan raya akan dapat merangi kebisingan,
khususnya kebisingan yang bersumber dari bawah seperti
kendaraan bermotor.
7. Hutan kota berperan dalam mengurangi bahaya hujan asam.
Polusi udara di perkotaan dapat menghasilkan hujan asam
yang berbahaya bagi kehidupan. Hujan asam yang mengan
dung H2SO4 atau HNO3 apabila tiba di permukaan daun
pepohonan akan mengalami reaksi yang menetralkan air
hujan yang asam tersebut.
8. Hutan kota berperan sebagai penyerap karbon monoksida.
Polusi udara berupa karbon monoksida yang dihasilkan
oleh pembakaran bahan bakan minyak dapat berbahaya bagi
manusia. Mikroorganisme serta tanah pada lantai hutan
kota mempunyai peranan yang sangat baik dalam menyerap
gas karbon monoksida dari udara yang semula konsentra
sinya sebesar 120 ppm manjadi mendekati nol hanya dalam
waktu 3 jam saja.
9. Hutan kota berperan sebagai penyerap karbon dioksida dan
penghasil oksigen. Cahaya matahari akan dimanfaatkan
tumbuhan hutan kota dalam proses fotosintesis yang
berfungsi mengubah gas CO2 dan air menjadi karbohidrat
dan oksigen.
10. Hutan kota berperan sebagai penahan angin. Untuk tujuan
ini perlu dipilih jenis tanaman yang memiliki dahan
kuat, daun tidak mudah rontok, akarnya menghunjam ke
dalam tanah serta tinggi dan lebar daun cukup besar.
11. Hutan kota berperan sebagai penyerap dan penapis bau.
Tanaman dapat menyerap bau secara langsung juga dapat
menahan gerakan angin dari sumber bau.
12. Hutan kota berperan dalam mengatasi penggenangan. Daerah
rendah yang sering digenangi air perlu ditanami dengan
jenis tanaman yang mempunyai kemampuan evapotranspirasi
tinggi. Dalam hal ini diperlukan jenis tanaman dengan
jumlah daun banyak sehingga mempunyai luas permukaan
daun untuk penguapan yang tinggi.
13. Hutan kota berperan mengatasi intrusi air laut. Kota di
daerah pantai perlu membangun hutan kota di daerah
resapan air dengan jenis tanaman yang mempunyai daya
evapotranspirasi rendah sehingga kandungan air tanah
dapat dipertahankan.
14. Hutan kota berperan sebagai hutan produksi terbatas. Un-
tuk tujuan ini perlu dipilih jenis tanaman yang memili-
ki nilai ekonomis tinggi sehingga pada saatnya nanti
dapat dipanen kemudian dijual untuk menghasilkan pemasu
kan bagi pemerintah daerah.
15. Hutan kota berperan dalam menjaga kestabilan iklim mikro
perkotaan. Hutan kota diperlukan untuk mengelola ling
kungan perkotaan agar pada siang hari tidak terlalu
panas sebagai akibat banyaknya jalan aspal, gedung
bertingkat, jembatan dan sebagainya. Sebaliknya pada
malam hari iklim mikro perkotaan dapat lebih hangat
karena tajuk pohon dapat menahan radiasi balik dari
bumi.
16. Hutan kota berperan dalam pengelolaan sampah. Hutan kota
dapat sebagai penyekat bau, pelindung tanah hasil bentu
kan dekomposisi dari sampah dan penyerap zat berbahaya
yang mungkin terkandung dalam sampah.
17. Hutan kota berperan dalam pelestarian air tanah. Sistem
perakaran tanaman dan serasah yang berubah menjadi humus
akan memperbesar jumlah pori tanah dengan kemampuan
menyerap air yang besar sehingga kadar air tanah akan
meningkat.
18. Hutan kota berperan sebagai penapis cahaya silau. Pohon
dapat dipilih berdasarkan ketinggian dan kerimbunan
tajuknya untuk meredam cahaya silau.
19. Hutan kota berperan dalam meningkatkan keindahan. Ling
kungan buatan di perkotaan walaupun bentuk, tekstur dan
warnanya telah dibentuk sedemikian rupa tetap tidak
alami. Dengan menghadirkan pohon di perkotaan maka akan
tercipta keindahan yang telah ada menjadi makin sempur
na.
20. Hutan kota bermanfaat sebagai habitat burung dan satwa
lain. Beberapa jenis burung membutuhkan pohon sebagai
tempat mencari makan, bersarang dan bertelur. Dengan
adanya hutan kota akan membuat sebuah kota menjadi hijau
dan penuh dengan kicau burung.
21. Hutan kota berperan penting bagi masyarakat perkotaan
sebagai tempat untuk mengurangi stress. Hutan kota dapat
memberikan kesejukan dan kesegaran sehingga menghilang
kan kejenuhan dan kepenatan. Kicauan burung dan tarian
burung akan menghilangkan kejemuan serta hutan kota
dapat mengurangi kekakuan dan monotonitas.
22. Hutan kota berperan mengamankan pantai dari bencana
abrasi. Hutan kota berupa formasi hutan mangrove di
pesisir pantai dapat meredam deburan ombak dan membantu
proses pengendapan lumpur di pantai untuk pembentukan
daratan baru.
23. Hutan kota berperan dalam meningkatkan industri pariwi
sata. Aneka jenis tanaman dan satwa langka yang ditang
kar di hutan kota dapat menjadi daya tarik bagi wisata
wan domestik maupun mancanegara.
24. Hutan kota berperan sebagai tempat penyaluran hobi dan
pengisi waktu luang. Monotonitas, rutinitas dan kejenu
han masyarakat kota perlu diimbangi dengan kegiatan lain
bersifat rekreatif yang dapat disalurkan di hutan kota.
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa hutan kota memiliki manfaat sangat banyak bagi kesejahteraan masyarakat perkotaan. Hutan kota dapat meningkatkan kualitas lingkungan hidup, menjaga keseimbangan ekosistem perkotaan serta bermanfaat sebagai sarana pengamanan lingkungan perkotaan. Selain itu, hutan kota dapat menciptakan keserasian lingkungan alam dan lingkungan buatan serta sangat bermanfaat untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. ***